Peretas Kripto Gunakan Video Deepfake untuk Kelabui Sistem KYC Exchanges, Buat Video Palsu dari Foto Medsos

- Rabu, 24 Mei 2023 | 18:52 WIB
Video Deepfake CEO Binance Changpeng Zhao (Twitter @rbkasr)
Video Deepfake CEO Binance Changpeng Zhao (Twitter @rbkasr)

AYOINDONESIA.COM -- Penipu dan peretas kripto terus mencari cara baru untuk menembus langkah-langkah keamanan, bahkan ketika industri kripto berusaha meningkatkan lapisan keamanan lanjutan pada berbagai platform.

Para peretas dan penipu sekarang memanfaatkan deepfake AI untuk meretas keamanan pertukaran kripto dan perusahaan terkait Web3.

Dalam wawancara baru-baru ini, Kepala Keamanan Binance, Jimmy Su, mengungkapkan bahwa para pelaku yang terkenal dengan aksi mereka berusaha melewati kriteria identifikasi nasabah atau sistem KYC yang ditetapkan oleh platform menggunakan video deepfake.

Deepfake adalah foto atau video yang dihasilkan secara buatan yang dirancang untuk dengan meyakinkan mereplikasi suara, ciri wajah, dan ekspresi individu—baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Alat kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) digunakan untuk membuat deepfake dengan grafis yang realistis.

Jika penipu berhasil menciptakan deepfake dari investor kripto, hal ini akan meningkatkan peluang mereka untuk melewati keamanan platform kripto dan mencuri dana pengguna.

Baca Juga: Transformers: Rise of the Beasts, Tanggal Rilis, Karakter Utama, Latar dan Jalan Cerita

"Peretas akan mencari foto korban di internet. Berdasarkan gambar tersebut, dengan menggunakan alat deepfake, mereka dapat menghasilkan video untuk melewati pengamanan. Beberapa verifikasi meminta pengguna, misalnya, untuk berkedip dengan mata kiri, melihat ke kiri atau ke kanan, melihat ke atas atau ke bawah. Deepfake saat ini sudah cukup canggih sehingga mereka benar-benar dapat menjalankan perintah-perintah tersebut," kata Su dari CoinTelegraph.

Ancaman Penggunaan Deepfake untuk Penipuan Semakin Meningkat

Selama beberapa bulan terakhir, para pelaku di sektor kripto telah menyoroti ancaman yang semakin meningkat yang dihadirkan oleh deepfake yang dihasilkan oleh AI kepada korban yang tidak mengetahuinya.

Pada bulan Februari 2023, sebuah video deepfake dari CEO Binance, Changpeng Zhao, muncul di media sosial.

Dalam video itu, Zhao yang dihasilkan secara buatan mengajak orang untuk melakukan perdagangan kripto secara eksklusif dengan mereka.

Sebuah video deepfake serupa dari Elon Musk memberikan saran investasi kripto yang menyesatkan juga ditemukan di media sosial pada bulan ini.

Baca Juga: Murmer, Nokia C32 Di India Cuma Rp 1,7 Jutaan Dapat Kamera 50MP, RAM 4/128GB

Halaman:

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Gadget 360, cointelegraph

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X