Perbandingan Sistem Pemilu dan Kepartaian di Indonesia dengan Inggris

- Minggu, 25 Desember 2022 | 14:31 WIB
Mari kita mengulas perbandingan sistem pemilu dan juga kepartaian di Indonesia dengan Inggris. Menjelang Pemilu 2024. (Pixabay/mohamed_hassan)
Mari kita mengulas perbandingan sistem pemilu dan juga kepartaian di Indonesia dengan Inggris. Menjelang Pemilu 2024. (Pixabay/mohamed_hassan)

AYOINDONESIA.COM -- Setiap pemerintahan sebuah negara tentunya memiliki sistem yang dikandung badan dan diterapkan. Mulai dari sistem pemerintahan kabinet parlementer, sistem pemerintahan presidensial hingga sistem pemerintahan komunis.

Mari kita mengulas perbandingan Sistem pemilu dan juga kepartaian di Indonesia dengan Inggris. Menjelang Pemilu 2024, ada begitu banyak informasi seputar pesta demokrasi yang patut diketahui. Umumnya, setiap partai atau penyelenggara pemilu melakukan sebar rilis ke media untuk penyampaian informasi.

Dalam perjalanannya, Indonesia memiliki dinamika politik dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dinamika tersebut terbagi dalam beberapa periode, mulai dari masa orde lama, orde baru, hingga era reformasi sekarang. Setelah era kemerdekaan, Indonesia melewati beberapa pergantian konstitusi hingga akhirnya konsisten dengan UUD 1945 hingga saat ini. 

Baca Juga: Penting! Pendaftaran PPS Pemilu 2024 Dibuka, Catat Tanggal dan Syaratnya

Sebelumnya, pengambilan keputusan dalam demokrasi terpimpin didasarkan pada musyawarah dan mufakat serta semangat saling gotong-royong di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.

Pada masa tersebut, ada dua poros kekuatan yang dapat mengukuhkan kekuatan politiknya di tengah melemahnya partai lain. Yakni Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Partai yang eksis pada era demokrasi parlementer secara praktis menjadi lemah.

Dalam perjalanannya, Indonesia kemudian menganut falsafah kedaulatan rakyat, dalam artian bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Berdasarkan Pasal 22 BAB VIIB Undang-Undang Dasar 1945 tentang Pemilihan Umum, disebutkan pelaksanaan pemilu digelar secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, dalam periode lima tahun sekali. 

Pemilihan umum digelar untuk mendapatkan sosok-sosok yang menduduki posisi dewan perwakilan daerah, dewan perwakilan rakyat, kemudian presiden dan juga wakil presiden serta dewan perwakilan rakyat daerah.

Baca Juga: SAH! Ini Daftar Nomor Urut Peserta Pemilu 2024, dari Partai Nasional Sampai Partai Lokal

Indonesia juga sempat berada pada era di mana munculnya jenis sistem multi-partai. Sejak 1989 Indonesia berupaya untuk menciptakan suatu sistem multi-partai. Tujuannya adalah untuk mengambil unsur positif dari pengalaman masa lampau, sembari untuk menghindari berupa unsur negatifnya.

Hingga kini, pemilu di Indonesia menganut asas "LUBER" yakni singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas ini sudah ada sejak era Orde Baru. "Langsung" bermakna bawah pemilih wajib menyampaikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.

Lantas, bagaimana dengan Sistem pemilu dan kepartaian di Inggris? Di negara tersebut, ratu adalah sosok penting sebagai lambang persatuan dan juga kesatuan. Sedangkan roda pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri (PM) dari partai yang meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum. Namun demikian, partai oposisi yang tidak mendapatkan kemenangan, tetap berperan sebagai pendamping.

Baca Juga: Ingin Jadi PPK dan PPS Pemilu 2024? Daftar Lewat Aplikasi SIAKBA, Begini Caranya

Namun, sama seperti halnya negara demokrasi lainnya, Inggris juga melakukan pemilu untuk memilih anggota legislatif. Inggris mempunyai sistem dwi partai, dengan keberadaan Partai Konservatif dan Partai Buruh. 

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X