AYOINDONESIA.COM -- Masyarakat Indonesia disebut menghabiskan Rp 91 triliun per tahun untuk belanja lebih dari 1 miliar hijab setiap tahunnya.
Angka jumlah belanja masyarakat Indonesia itu didapat dari data terbaru dari World Economic Forum (WEF).
Sayangnya, dari besarnya belanja jilbab, sekitar 75 persen masih dikuasai oleh produk-produk impor.
Baca Juga: Profil dan Foto Hadis Najafi Sebelum Tewas Ditembak 6 Peluru Saat Demo Iran karena Jilbab?
Tulisan social commerce Evermos ini menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan publik, bahkan hingga ke beberapa tokoh masyarakat.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak. Bukan hal yang mengejutkan jika pasar busana muslim seperti jilbab begitu besar di Indonesia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid menanggapi data yang disampaikan dalam artikel WEF.
"Selama 10 tahun terakhir, negeri kita telah menjadi trendsetter fesyen muslim di dunia," kata Arsjad.
Baca Juga: WhatsApp Business Direktori Rilis di Indonesia, Belanja Online Dipastikan Makin Mudah, Kok Bisa?
Artikel Terkait
Pekerjaan Yang Masih Dibutuhkan Saat Resesi Melanda, Pastikan Pekerjaanmu Ada di Daftar Ini!
Teknologi SCR Di PLTU Jawa 9 dan 10 Jadi Acuan Penurunan Emisi Pembangkit
bank bjb syariah Terus Mudahkan Layanan Haji dan Umrah, Buka Kantor Fungsional di Kemenag Bekasi
Staf khusus Menteri Negara BUMN Beberkan Tiga Fakta Menarik Rights Issue BBTN
Bank BTN Gelar IPEX 2022, Bidik KPR Baru Rp1,5 Triliun
Beli Rumah Lebih Murah 20-30% Dari Harga Pasar? Bisa Banget, Begini Caranya!
bank bjb Dukung Penyelenggaraan Jabar International Marathon 2022
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi Raih CEO of The Year dari Infobank
Bantu Korban Gempa Cianjur, bank bjb syariah Salurkan Dana CSR dan Kebutuhan Pokok
Tahun 2045 Ditargetkan Zero Backlog Perumahan