Bahan Kultum! Ciri-ciri dan Waktu Datangnya Malam Lailatul Qadar

AYOINDONESIA.COM -- Memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat muslim selalu menantikan kehadiran malam Lailatul Qadar.

Namun, kapan tepatnya malam tersebut terjadi, masih menjadi rahasia yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Meskipun begitu, para ulama telah berijtihad untuk memprediksi kapan terjadinya malam seribu bulan ini.

Menurut Imam Ibnu Hajar al-Atsqalani, argumen yang paling kuat adalah Lailatul Qadar terjadi pada tanggal ganjil di bulan Ramadhan.

Namun, Imam Syafi'i lebih spesifik lagi dengan menyebutkan bahwa tanggal 21 dan 23 Ramadhan lebih potensial terjadi malam Lailatul Qadar. Mayoritas ulama termasuk Syekh Nidzamuddin an-Naisaburi berpendapat pada 27 Ramadhan.

Malam Lailatul Qadar tidak hanya dinantikan karena keistimewaannya sebagai malam seribu bulan, tetapi juga karena keberkahan dan rahmat yang terkandung di dalamnya.

Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.

Meskipun malam Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan kapan terjadinya, namun kita bisa memprediksinya dengan melihat tanda-tanda yang ada. Diantara ciri-ciri tersebut antara lain:

Baca Juga: Duel Maut Samsung Galaxy A54 5G dengan Xiaomi 12T 5G, Siapa Lebih Unggul?

1. Pada pagi harinya sinar matahari tidak terlalu panas dan cuaca terasa sejuk. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim.  

2. Malam harinya langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi, udara juga tidak dingin tidak pula panas.

Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits.

يْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

Artinya: "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Namun ciri-ciri tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk meraih malam seribu bulan. Bahkan menurut Ibnu Hajar al-Atsqalani tanda-tanda tersebut akan tampak setelah malam Lailatul Qadar, bukan sebelum atau saat terjadinya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa malam Lailatul Qadar tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Kita hanya bisa berusaha dan berikhtiar dengan memperbanyak ibadah selama satu bulan Ramadhan dengan harapan bisa meraih malam istimewa ini.