Hati-Hati! Ngevape Dekat Anak Bisa Picu Pneumonia, Begini Dampaknya Bagi Perokok Pasif Rokok Elektrik

AYOINDONESIA.COM -- Paparan asap rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan sebutan vape seringkali dianggap tidak berbahaya dan tidak memiliki dampak buruk terhadap kesehatan.

Namun, dokter spesialis anak subspesialisasi pulmonologi respirologi, Dr. Dimas Dwi Saputro, menegaskan bahwa pandangan tersebut salah besar.

Menurutnya, rokok elektrik memiliki potensi bahaya yang serius karena dapat memicu penyakit pneumonia yang mengancam jiwa baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Ukuran Partikel Rokok Elektrik yang Berbahaya

Dr. Dimas menjelaskan bahwa rokok elektrik menghasilkan aerosol yang mengandung partikel ultrafine dengan ukuran di bawah 1 mikron.

Artinya, saat kita menghirup aerosol tersebut, partikel-partikel tersebut dapat menembus saluran alveoli, yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru.

Gangguan pada alveoli akan menghambat proses pertukaran gas yang penting bagi tubuh.

Baca Juga: Jaga Dominasi Rupiah, Bali Larang Wisman Transaksi Gunakan Kripto dan Mata Uang Asing

Dampak Terhadap Sistem Kekebalan Tubuh

Selain itu, paparan aerosol dari rokok elektrik juga dapat menghambat kinerja makrofag, yaitu sel-sel kekebalan tubuh yang bertugas melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam paru-paru.

Saat terpapar aerosol, makrofag akan fokus melawan zat berbahaya tersebut, sehingga kemampuannya dalam melawan virus dan bakteri lain menjadi tidak optimal.

Menurut Dr. Dimas, kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi penyakit. Sebagai contoh, jika seseorang terkena virus biasa, seharusnya hanya mengalami batuk pilek ringan.

Namun, karena kerja makrofag yang terganggu, penyakit tersebut dapat menjadi lebih parah, bahkan menyebar ke saluran napas bawah dan menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia. Dengan kata lain, semua bagian sistem pernapasan dapat terdampak oleh rokok elektrik.

"Jadilah radang paru atau pneumonia. Intinya, semua titik respiratori pada saluran napas bisa terdampak oleh rokok elektrik," kata dr Dimas dikutip dari Republika, Minggu, 28 Mei 2023.