Hati-hati, Jangan Berlebihan Makan Daging Kurban, Ini Akibatnya untuk Kesehatan

- Jumat, 8 Juli 2022 | 14:48 WIB
Ilustrasi daging kurban. Pexelsmali maeder (Ilustrasi daging kurban. Pexelsmali maeder)
Ilustrasi daging kurban. Pexelsmali maeder (Ilustrasi daging kurban. Pexelsmali maeder)

AYOINDONESIA.COM -- Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha setiap waktunya diiringi dengan penyembelihan hewan kurban. Konsumsi daging kurban di tengah masyarakat pun dapat meningkat. Namun tentu, konsumsi berlebihan bisa berisiko pada kesehatan.

Dosen Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor, Muhammad Aries, menyarankan memasak daging kurban secara sedikit-sedikit untuk menghindari konsumsi berlebihan. “Anjurannya (konsumsi) sekitar 50-80 gram dalam satu porsi makan,” katanya. 

Dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang makan 3 kali sehari, konsumsi protein hewani berupa daging kurban dibolehkan asal tetap dalam anjuran. Dalam konsumsinya pun dengan pedoman bergizi, beragam, berimbang, dan aman.

“Misal, makan ketoprak dengan protein telur di pagi hari, siang boleh dengan daging kurban. Sorenya bisa menggunakan sumber protein hewani yang lain atau masih sama juga tidak apa,” tutur Aries.

Baca Juga: Cara Mengolah Daging Kurban Menjadi Makanan Mewah, Dijamin Nambah Nasi Terus.

Melansir Healthline,  ada beberapa tip yang bisa dicoba dalam memasak daging kurban secara sehat. Pertama, gunakan metode memasak yang lebih lembut seperti merebus, memanggang dalam oven, mengukus, dan merebus.

Batasi asupan daging kurban yang dibakar. Jika dibakar pun, hindari bagian-bagian daging yang hangus atau menghitam. Jangan memaparkan daging langsung ke api dan hindari memasak daging pada suhu di atas 150° C.

Namun, saat harus memasak dengan api yang tinggi, sering-seringlah membalik daging. Metode memasak dengan panas tinggi ini termasuk memanggang, membakar, dan menggoreng.

Bukan tanpa sebab, memang ada beberapa bahayanya. Metode memasak dengan panas tinggi dapat membentuk senyawa yang tidak sehat seperti heterocyclic amine (HCA) dan policyclic aromatic hydrocarbon (PAH).

Baca Juga: Jelang Idul Adha Wabah PMK Kian Merebak, Hindari Konsumsi Daging Bagian Ini

Senyawa-senyawa tersebut cenderung terbentuk karena beberapa nutrisi dalam daging bereaksi dengan beberapa komponen lainnya pada suhu yang sangat tinggi. Senyawa tidak sehat itu juga dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara dan pankreas.

Tipnya, marinasi daging sebelum diolah. Marinasi daging dalam minyak zaitun, lemon, bawang putih atau anggur merah dapat mengurangi HCA hingga 90%. 

Editor: Asep Dadan Muhanda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X