AYOINDONESIA.COM -- Penyakit stroke tak hanya berdampak pada kondisi kesehatan penderitanya saja, tapi juga kondisi ekonomi dan mental pasien hingga keluarga yang merawat. Ditambah lagi, upaya pemulihan stroke juga sering kali butuh dilakukan dalam jangka panjang.
Dilansir dari P2PTM Kementerian Kesehatan RI, data World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menunjukkan ada 6,7 juta pasien di dunia yang meninggal karena stroke. Sedangkan di Indonesia sendiri, data Riskesdas 2013 mencatat ada 12,1 pasien meninggal lantaran penyakit ini. Alhasil, stroke memuncaki daftar penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu 2008-2012.
Tak hanya itu saja, stroke pun menjadi penyebab kematian di semua kelompok umur. Hal ini ditunjukkan lewat data dari Sample Registration System (SRS) Indonesia 2014, di mana stroke jadi penyebab kematian utama dengan persentase sebesar 21,1%.
Stroke sendiri umumnya dibagi ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan terjadinya penyumbatan atau penyempitan aliran darah ke otak karena adanya pembekuan darah.
Sementara itu, stroke hemoragik adalah kondisi yang disebabkan bocor atau pecahnya pembuluh darah di otak. Dan kebocoran atau pecahnya pembuluh darah tersebut dikarenakan pelemahan pembuluh darah.
Ketika seorang pasien mengalami stroke hemoragik, darah bisa mengakibatkan penumpukan yang menghambat jaringan otak. Apabila kondisi tersebut tidak mendapatkan penanganan segera, pasien berisiko mengalami koma dalam waktu yang lama, atau bahkan kematian.
Biasanya, stroke hemoragik menyebabkan gejala seperti kejang-kejang pada pasiennya. Dan untuk perawatannya, tindakan yang dilakukan lebih fokus untuk mengendalikan pendarahan yang terjadi. Pasalnya, risiko kematian karena stroke hemoragik memang cukup besar bagi penderitanya.
Lantas, bagaimana cara mengatasi stroke hemoragik? Melihat risikonya, tentu cara yang perlu dilakukan berbeda dengan cara mengatasi stroke ringan. Pasalnya, pasien stroke hemoragik perlu mendapatkan perawatan di ICU supaya kondisinya bisa dipantau ketat. Dan penanganan yang diberikan fokus pada cara mengendalikan pendarahan serta mencegah komplikasi.
Karena kondisi pasien yang harus mendapatkan perawatan intensif, tentu pasien membutuhkan bantuan dari keluarga sebagai caregiver, baik itu selama perawatan di ICU maupun di rumah. Bantuan dan perawatan dari caregiver pun sama insentif dan komprehensif. Bahkan, membantu pasien buang air kecil juga perlu dilakukan oleh caregiver.
Brand Group Manager Confidence Amelia Christine juga menegaskan bahwa kesulitan menahan kencing adalah masalah yang sering dialami para pasien penderita stroke. Oleh karena itu, caregiver dapat memberikan popok atau diaper untuk orang dewasa seperti Confidence. Ditambah lagi, Confidence diaper dewasa juga memiliki beberapa tipe yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi pasien.
Mengapa perlu memilih diaper untuk orang dewasa sesuai kebutuhan atau kondisi pasien stroke? Karena rupanya, pemilihan diaper yang tepat bisa bantu meningkatkan kualitas hidup pasien stroke. Dan untuk Confidence sendiri, ada diaper tipe perekat yang cocok untuk pasien dengan kondisi tirah baring. Lalu ada diaper tipe celana bagi lansia yang masih aktif.
Untuk Confidence tipe perekat, masih ada pilihan 3 (tiga) varian lagi untuk kebutuhan yang lebih spesifik bagi pasien stroke maupun lansia dengan kondisi tirah baring. Pertama adalah Confidence Classic Day dengan penyerapan maksimal agar permukaannya cepat kering dan pasien tetap nyaman di siang hari.
Kemudian ada Confidence Classic Night dengan daya tampung maksimal, pelindung samping anti bocor, serta kandungan ekstrak aloe vera yang dapat bantu mencegah risiko iritasi agar pasien bisa beristirahat dengan nyenyak semalaman. Dan yang ketiga adalah Confidence Premium Night dengan bahan cloth-like selembut kain, kandungan ekstrak aloe vera, dan daya serap hingga 6x lebih maksimal.
Bagi lansia yang masih aktif, Anda bisa berikan Confidence tipe celana. Jenis yang satu ini memiliki daya tampung dan serap hingga 6x dan menggunakan material Lycra yang dapat mengikuti bentuk tubuh agar terasa pas serta nyaman di badan. Tak hanya itu saja, Confidence tipe celana juga dilengkapi SAP antibacteria untuk yang aman bagi kulit lansia dan bisa bantu cegah timbulnya bakteri.