AYOINDONESIA.COM -- Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, lampion dan fesival barongsai bak tak pernah absen.
Dua ciri khas yang ada di Tahun Baru Imlek tersebut bak bak menjadi ikonik yang tak boleh ketinggalan.
Namun tahukah kamu bagaimana sejarah lampion di perayaan Tahun Baru Imlek?
Ya, tak hanya sejarah lampion merah yang menghiasi kota jelang Tahun Baru Imlek saja.
Rupanya masih banyak yang perlu dikenali terkait sejarah lampu khas tahun baru China itu.
Dilansir dari Suara.com, inilah sejarah dan jenis lampion jelang perayaan Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Imlek 2023, Tinggal Unduh dan Bagikan ke Media Sosial
1. Sejarah lampion
Seorang kaisar Han Timur, Mingdi, yang memerintah sejak 57-75 M pernah menugaskan orang-orang di istana kekaisaran untuk menyalakan lentera atau lampion.
Tujuan dari penugasan kaisar Han Timur, Mingdi, guna menyembah Buddha pada hari ke lima belas bulan lunar.
Nah, sejak saat itulah, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Festival lampion.
Selama Dinasti Tang (618–907M), orang-orang mulai menggunakan lampion untuk merayakan kedamaian kehidupan mereka serta kekuatan negara.
Hal inilah awal mula yang menjadikan lampion di perayaan Tahun Baru Imlek semakin terkenal.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta? Turuh Hujan di Tahun Baru Imlek Akan Berlimpah Hoki, Ini Penjelasannya
2. Jenis lampion
Di zaman Tiongkok kuno, ada tiga jenis lampion utama yang paling terkenal.
Tiga lampion tersebut yakni lampion istana, lampion kain kasa, dan lampion gambar bayangan.
Dari tiga jenis lampion tersebut, yang paling banyak digunakan adalah lampion istana.
Pada lampion tersebut, elemen utamanya berbentuk pola naga dan phoenix yang dianggap mewakili status kerajaan atau masyarakat kelas atas.
Untuk diketahui, gambar naga dipandang sebagai simbol kaisar di Tiongkok kuno.
Mereka membawa makna kebijaksanaan, kemakmuran, kekuatan besar, dan kekuatan.
lampion yang dihiasi dengan pola naga hanya dapat digunakan di rumah-rumah keluarga kerajaan di Tiongkok kuno.
Sementara itu, ilustrasi gunung atau sungai yang biasanya ada pada lampion merah mengungkapkan makna keharmonisan dan keseimbangan antara alam, elemen, atau keluarga.
***
Artikel Terkait
Lezat dan Halal, Ini Sajian Kue Khas Imlek yang Bisa Dicoba Masyarakat Umum
Bahan dan Cara Membuat Chui Kao So, Kue Kering Rasa Kacang Khas Perayaan Imlek
Makanan Khas Imlek yang Berbentuk Seperti Kura-Kura, Begini Cara Membuat Kue Ku
Resep Kue Mangkok Mekar Tanpa Oven, Bisa Disajikan saat Perayaan Imlek
Siapkan Koper! Jadwal Hari Libur dan Cuti Bersama Imlek 2023 Sudah Ditetapkan
Padahal Penting tapi 3 Persiapan Jelang Tahun Baru Imlek Ini Sudah Mulai Terlupakan, Apa Saja?
Dijamin Lezat! Inilah 5 Cara Menikmati Kue Keranjang Saat Imlek, Mulai dari Digoreng Hingga Jadi Isian Roti
30 Ucapan Menyambut Tahun Baru Imlek untuk Memberikan Doa dan Harapan Orang yang Kita Sayang