AYOINDONESIA.COM -- Belakangan ini, jagat maya dihebohkan oleh sesosok pria yang kedapatan menendang dan merusak sesajen yang ditaruh di Gunung Semeru, Jawa Timur. Hal tersebut mengundang reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali tokoh muda Nahdatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Gus Nadir menyebut pelaku yang menendang dan merusak sesajen tersebut memiliki iman yang rapuh. Perilakunya tidak mencerminkan umat Islam yang ramah.
"Lihat Salib, kamu cemas. Lihat sesajen, kamu galau. Lihat patung, kamu gelisah. Iman yg rapuh selalu tak nyaman," kata Gus Nadir melalui cuitan di akun Twitternya, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Selasa 11 Januari 2022.
Gus Nadir pun meminta pelaku untuk belajar lagi soal agama yang ia peluk. Selain itu, ia menjelaskan Islam di Indonesia adalah yang menerima keragaman.
Lihat Salib, kamu cemas
Lihat sesajen, kamu galau
Lihat patung, kamu gelisah
Iman yg rapuh selalu tak nyaman . Jika kamu hapus semuanya pun imanmu gak akan tambah kuat, karena masalahnya bukan pada mereka, tapi pada dirimu sendiri.
Belajarlah untuk beragama dalam keragaman????— Khazanah GNH (@na_dirs) January 10, 2022
"Jika kamu hapus semuanya pun imanmu gak akan tambah kuat, karena masalahnya bukan pada mereka, tapi pada dirimu sendiri. Belajarlah untuk beragama dalam keragaman," tulis Gus Nadir.
Baca Juga: Polisi Sebut Pria Penendang Sesajen di Lumajang Diduga Relawan
Diketahui, beredar sebuah video seorang pria berjenggot membuang dan menendang sesajen warga di Gunung Semeru di media sosial.
Belum jelas betul identitas pria tersebut. Namun Ia nampak berjenggot, memakai peci, kemudian mengenakan rompi hitam dan sarung abu-abu. Pada dada sebelah kirinya ada logo bendera Indonesia merah dan putih.
Artikel Terkait
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Vaksinasi Covid-19 untuk Anak menurut Pakar UGM
Line-up Gaon Chart Music Awards ke-11, NCT hingga Kang Daniel Dikonfirmasi Hadir!
Ronaldo Tak Terlihat di Laga Lawan Aston Villa, Rumor Kepindahan ke PSG dan Duet dengan Messi Kian Santer
PROFIL TOKOH: Mengenal Helvy Tiana Rosa, Cerpenis Sekaligus Dosen dan Pendiri Forum Lingkar Pena
AS Larang Warganya Pergi ke Kanada Akibat Varian Omicron
Pelaksanaan Vaksin Booster, Kalangan Ulama Terus Dorong agar Pemerintah Gunakan Vaksin yang Halal
Tanggapi Isu Praveen/Melati Terdegradasi, Ketum PBSI: Degradasi Jangan Dijadikan Kontroversi
Bersama Ardi Bakrie Divonis Satu Tahun Penjara, Nia Ramadhani Berlinang Air Mata
Gibran Tantang Pelapor Buktikan Kasusnya ke KPK: Kalau Saya Salah, Tangkap Detik Ini!
BIN Jawa Barat Gelar Vaksin di Daerah Terpencil di Tasikmalaya. Lansia dan Anak Jadi Sasaran