AYOINDONESIA.COM -- Pertemuan perdana Education Working Group G20 diadakan di Yogyakarta pada 16 Maret 2022 lalu, dilansir dari laman website resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Iwan Syahril yang merupakan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi yang strategis dan tepat guna dalam pendidikan berperan sebagai kunci dalam upaya membangun kembali pendidikan sekaligus mendorong pembelajaran berkualitas bagi anak bangsa.
Namun Iwan Syahril juga memaparkan bahwa, para guru di Indonesia mampu beradaptasi dan belajar mengatasi tantangan tersebut, meskipun di awal banyak guru yang merasa tidak siap mengajar secara virtual.
Iwan Syahril menuturkan bahwa pemerintah menjadikan hal ini sebagai momentum agar dapat mengoptimalkan digitalisasi dalam pendidikan, melalui platform Merdeka Mengajar yang memang telah dirancang khusus bagi guru untuk belajar. Platform Merdeka Mengajar membantu para guru mengembangkan kreativitas dan ide-ide inovatif, untuk memungkinkan seluruh siswa siswi di Indonesia mendapatkan Pendidikan berkualitas. “Oleh karena itu, teknologi tidak akan menggantikan peran guru sebagai mentor bagi anak anak, dimana guru akan selalu berdiri di garis terdepan untuk menentukan masa depan pendidikan, harapan dan impian anak-anak kita,“ tambah Iwan.
Delegasi dari Britania Raya menyetujui bahwa teknologi memiliki peran penting dalam sektor pendidikan, Britania Raya juga melihat bahwa keterampilan digital merupakan hal penting dalam mendukung perekonomian yang sukses. Hal ini di sampaikan oleh Nikita Pantal, internasional partnerships team leader, department for education dari Britania Raya.
Group of Twenty atau biasa disingkat G20, terbentuk diakibatkan oleh kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi untuk masalah perekonomian global pada tahun 1997 – 1999.
Sebagai forum ekonomi G20, lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerja sama dalam hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional.
Anggota dari G20 sendiri tidak memiliki staf tetap, hal ini dipilih untuk menjamin keberlangsungan kegiatan dan pengelolaan dan kursi ketua dirotasi antar anggota-anggotanya.
Negara-negara yang tergabung dalam G20 sebagian besar adalah negara-negara dengan keseimbangan kemampuan berbelanja terbesar dengan sedikit modifikasi. Seperti Belanda, Polandia dan Spanyol termasuk dalam big 20.
Demikian informasi mengenai Teknologi Digital Memiliki Peran Penting dalam Pendidikan, Direktur Jenderal Guru beri Penjelasan. (Reallyazika Jacobus)
Artikel Terkait
Pendidikan Profesi Guru Februari 2022: Ini Persyaratan, Link Daftar dan Cara Daftar, Resmi!
Dorong Transformasi Layanan Pendidikan, PTKIN dan Kanwil Berkolaborasi