Perbedaan Jalur Masuk PTN Skema Baru dan Lama, Ini Kata Menteri Nadiem Makarim

- Jumat, 9 September 2022 | 21:54 WIB
Perbedaan Jalur Masuk PTN Skema Baru dan Lama, Ini Kata Kemendikbud Nadiem Makarim
Perbedaan Jalur Masuk PTN Skema Baru dan Lama, Ini Kata Kemendikbud Nadiem Makarim

AYOINDONESIA.COM -- Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim mengeluarkan skema baru masuk PTN, apa perbedaan jalur masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) skema baru dan skema lama? Berikut pernyataan dari Kemendikbud Nadiem Makarim.

Melalui laman media sosialnya, Kemendikbud Nadiem Makarim membahas soal upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi Indonesia. Dalam upaya tersebut, Nadiem Makarim membahas soal skema baru jalur masuk PTN.

"Beberapa waktu lalu saya dan beberapa pimpinan perguruan tinggi melakukan rapat koordinasi mengenai mekanisme seleksi masuk perguruan tinggi, guna memastikan ketersinambungan antara pendidikan dasar, menengah, dengan jenjang pendidikan tinggi," kata Kemendikbud Nadiem Makarim.

Baca Juga: 5 Jalur Masuk PTN selain SNMPTN, Ada UI dan IPB

Sebelumnya diketahui bahwa Kemendikbud Nadiem Makarim ini telah melakukan pertemuan bilateral bersama beberapa delegadi negara sahabat. Nadiem Makarim mengupayakan untuk memperkuat program Merdeka Belajar yang berkelanjutan, sehingga dapat terus berdampak pada transformasi sistem pendidikan.

"Saya percaya skema yang akan diluncurkan melalui Merdeka Belajar episode ke-22 besok dapat menjadi arah baru transformasi pendidikan tinggi Indonesia yang lebih berkualitas dan menyeluruh," lanjutnya.

Kemendikbud Nadiem Makarim menyampaikan bahwa perubahan dalam proses masuk PTN merupakan perwujudan dari gagasan bahwa bangsa yang maju selalu memberi kesempatan kepada orang-orang yang memiliki bakat dan bekerja keras.

Baca Juga: Nadiem Makarim Yakin 10 Tahun Ke Depan Transformasi Pendidikan di Indonesia Dijadikan Pembelajaran Global

Lalu apa perbedaan jalur masuk PTN skema baru dan skema lama?

Kemendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa dalam jalur masuk PTN skema baru, ia memutuskan untuk menghapus tes mata pelajaran dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Menurut Nadiem Makarim, hal tersebut akan menciptakan diskriminatif peserta didik yang tidak mampu.

Salah satu dampaknya adalah bagi peserta didik yang orang tuanya tidak mampu untuk membiayai anaknya untuk bimbel. Sehingga tes mata pelajaran ini punya dampak diskriminatif yang sangat besar.

Baca Juga: Nadiem Jawab Tudingan 'Melegalkan Seks Bebas' di Permendikbud PPKS

Nadiem Makarim juga mengatakan bahwa keputusannya untuk menghapus tes mapel dalam seleksi masuk PTN ini akan mampu membawa sebuah perubahan yang signifikan bagi sistem pendidikan di Indonesia.

Halaman:

Editor: Hartanto Ardi Saputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X