AYOINDONESIA.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrisrek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) akan menyelesaikan program Matching Fund Vokasi 2022.
Program Matching Fund Vokasi berhasil mengumpulkan 176 proposal yang berasal dari 70 perguruan tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi (PTPPV).
Bahkan 156 mitra industri turut serta dalam program Matching Fund Vokasi dibandingkan tahun lalu.
Dalam laman website resmi kemdikbud.go.id dijelaskan bahwa jumlah proposal pengusul pada tahun ini meningkat cukup signifikan, yakni 300 persen.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbud Ristek, Benny Bandanadjaja mengapresiasi betul peningkatan jumlah proposal di tahun 2022.
Hal tersebut dikarenakan kenaikan tersebut bisa menjadi indikator semakin meningkatnya metode pembelajaran bagi mahasiswa vokasi di Indonesia.
Itu terjadi seiring dengan bertambahnya proposal membuat pendanaan dari pemerintah untuk program tersebut pun meningkat pesat bahkan mencapai angka 100 persen.
“Pada tahun 2021, total jumlah dana yang disalurkan oleh Ditjen Dikti untuk program ini adalah sebesar Rp30 Miliar. Sementara di tahun ini uangnya meningkat Rp68 Miliar,” ungkap Benny.
Adapun alokasi dana tersebut nantinya akan diberikan sesuai proposal yang masuk.
Program Matching Fund Vokasi mengusung lima tema, yaitu Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Ekonomi Hijau, Kemandirian Kesehatan, dan Pengembangan Pariwisata.
Selain itu, pemerintah melalui Kedaireka juga membuka tema umum lainnya untuk proposal.
Salah satu proyek Matching Fund Vokasi yang sedang berjalan saat ini adalah proyek revitalisasi kapal yang diketuai oleh I Putu Arta Wibawa dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Kolaborasi program Matching Fund Vokasi selain mendukung mahasiswa di kampus juga menjadi dunia Pendidikan sebagai transportasi inovasi reka cipta yang mendorong akselerasi proses hilirisasi teknologi Indonesia nantinya.
