Herman Deru Pamerkan Peningkatan Aset dan Penurunan Kewajiban Hutang di Hadapan DPRD Sumsel Saat Parpurna

PALEMBANG, AYOINDONESIA.COM -- Gubernur Sumsel H. Herman Deru hadiri rapat paripurna LXIV (64) DPRD Provinsi Sumsel.

Pada Rapat Paripurna di DPRD Provinsi Sumsel tersebut, Herman Deru menyampaikan penjelasan mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumsel Tahun 2022.

Penyampaian tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015), serta Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Baca Juga: Rekomendasi 3 HP Fotografi Terbaik 2023 Harga Terjangkau Rp 4 Jutaan dengan Spesifikasi dan Fitur Unggulan

Kepala Daerah diwajibkan untuk menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD paling lambat 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Sumsel Maju Untuk Semua

Raperda ini berisi penjelasan mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan, sementara penjelasan mengenai output program dan kegiatan telah dijelaskan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun Anggaran 2022 dan telah mendapatkan rekomendasi dari DPRD.

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2022 telah diaudit oleh BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan dan diserahkan kepada Gubernur dan DPRD pada Rapat Paripurna Istimewa pada tanggal 10 Mei 2023 yang lalu, dan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk yang kesembilan kalinya secara berturut-turut.

Baca Juga: Update Terkini Dana KJP Bulan Juni 2023 Kapan Cair, Bantuan Bagi Siswa SD akan Disalurkan Pertengahan Bulan?

Dalam penyampaiannya, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menjelaskan beberapa capaian positif yang telah diraih. Salah satunya adalah peningkatan nilai aset pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2022 sebesar 5,82% dari Rp33,3 triliun menjadi Rp35,24 triliun.

Rincian peningkatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai aset lancar naik 117,16% menjadi Rp449,2 miliar dari Rp206,85 miliar sebelumnya.

2. Nilai investasi jangka panjang naik 0,27% menjadi Rp7,46 triliun dari Rp7,44 triliun sebelumnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban dan Kisi-Kisi Soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 2 SMA SMK Bagian Essay Kurikulum 2013

3. Nilai aset tetap setelah akumulasi penyusutan naik 6,43% menjadi Rp24,01 triliun dari Rp22,56 triliun sebelumnya.