AYOINDONESIA.COM – Ngayun atau turun bumi adalah ritual pemberian nama bayi yang telah menjadi tradisi di Karawang, Jawa Barat.
Ngayun dilaksanakan setelah lepasnya potongan tali ari-ari karena sudah mengering pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.
Tradisi ngayun dilakukan juga dengan tujuan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan atas kelahiran bayi dan keselamatan bayi maupun ibunya.
Menurut Uus, dkk dalam jurnal “Tradisi Ngayun di Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang” tahun 2014, Ngayun dilaksanakan dengan cara yang sederhana, hanya antara keluarga bayi dan dibantu oleh paraji (dukun beranak). Adapun tahapan atau proses ritualnya, antara lain:
BACA JUGA: Trans TV Buka Lowongan Kerja: Ini 5 Posisi yang Dibutuhkan
- Pemasangan untaian di samping ayunan bayi
Kegiatan ini bermakna menghindarkan bayi dari berbagai macam gangguan makhluk halus, roh jahat, dan penyakit
- Penginjakan kaki bayi pada uang, perhiasan, dan tanah
Kegiatan ini bermakna anak akan memiliki banyak rezeki semenjak ia masih bayi hingga dewasa
- Pengayunan bayi di ayunan
Kegiatan ini bermakna memberikan nama pada bayi dan agar bayi tidur nyenyak
- Penyentuhan kaki anak ayam pada bayi
Kegiatan ini bermakna segala penyakit yang menghampiri bayi dapat dibawa pergi oleh anak ayam tersebut dan agar bayi dapat segera berjalan, saat dewasa pandai mencari rezeki, dan tidak boros
Artikel Terkait
Warga Ciamis Dibius Orang Ngaku Leasing, Sadar-sadar di Karawang
UID-Gajah Tunggal Lanjutkan Sentra Vaksinasi di Karawang
Joki Motor Balapan Liar di Karawang Tersungkur Ditendang Seorang Pria, Warganet: Pemberani!
Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Karawang Terbaru Oktober 2021
Buruh di Karawang Desak Bupati Naikkan UMK 2022 Sebesar 7,5 Persen
Bupati Karawang Doakan Kepergian Vanessa Angel : Sebagai Pengingat Diri
Wagub Uu Ingin Karawang Naikan Level Pertanian Jadi Skala Prioritas
Oknum LSM di Karawang Barat Diduga Hancurkan Satu Buah Mobil
Cerpen Peranakan Tionghoa Bersetting Satu Kampung di Tepi Sungai Citarum di Karawang
Masjid Agung Karawang, Tempat Pernikahan Prabu Siliwangi