AYOINDONESIA.COM -- Tradisi perayaan Tahun Baru Imlek selalu lekat dengan istilah angpao.
Ya, angpau bak menjadi tradisi yang tak bisa dilewatkan dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek.
Basanya, angpau akan diberikan oleh orang yang lebih dewasa kepada anak-anak.
Meski demikian, tak jarang juga angpao justru diberikan pada orang yang lebih tua.
Namun di tengah pembagian angpao pasca Tahun Baru Imlek, tahukah kamu apa arti dan makna dari tradisi tersebut?
Dilansir dari laman China Highlights, ternyata begini asal usul mengenai angpao di Tahun Baru Imlek.
Di Tiongkok, angpao kerap disebut dengan ya sui qian ( /yaa sway chyen/), yang artinya 'menekan uang Sui [setan].
Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2022: Tradisi Angpao hingga Kue Keranjang
Mereka yang menerima amplop merah, biasanya memiliki harapan untuk tahun yang aman dan damai.
Umumnya, pada malam Tahun Baru Imlek, anak-anak dan cucu-cucu yang masih kecil memberikan ucapan selamat tahun baru imlek kepada orang tua dan kakek nenek mereka.
Sebagai imbalannya, kakek nenek dan orang tua akan memberikan anak dan cucu mereka angpao berisikan uang.
Namun tak sekedar uang di dalam angpao biasanya tertulis secarik harapan agar mereka mendapatkan keuntungan di tahun yang baru.
Sementara anak muda yang memberikan angpao pada orang dewasa, biasanya sebagai simbol untuk mengirimkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesehatan kepada orang terkasih, seperti ibu bapak, atau kakek dan nenek.
Nah asal usul angpao sendiri juga memiliki fakta unik dan sejarah yang cukup panjang.
Berdasarkan legenda, dulu ada iblis atau setan yang bernama Sui yang akan keluar saat anak-anak sedang tertidur dan menakutinya.
Baca Juga: Pahami dan Kenali Sejarah Lampu Lampion yang Tak Pernah Absen di Perayaan Tahun Baru Imlek
Ketika Sui berhasil menyentuh kepala anak-anak, mereka disebut akan sakit dan lantas meninggal.
Nah, demi menjaga anak-anak mereka dari Sui, orangtua memilih begadang sepanjang malam Tahun Baru Imlek seraya menyalakan lilin.
Hingga pada suatu malam di Tahun Baru, orangtua memberikan anak mereka delapan koin untuk dimainkan.
Kemudian membungkus koin tersebut dengan kertas merah, untuk membuka bungkusan dan membungkusnya kembali dan begitu seterusnya hingga dia lelah dan tertidur.
Melihat anaknya tertidur, orangtuanya lalu menaruh bungkusan berisi koin tersebut di bawah bantalnya.
Ketika Sui datang dan mencoba menyentuh kepala sang anak, delapan koin itu seketika mengeluarkan pancaran cahaya yang kuat hingga iblis Sui merasa ketakutan.
Ternyata, delapan koin yang dimainkan anak tersebut adalah delapan peri.
Sejak saat itulah, pemberian uang dengan amplop merah atau dikenal dengan angpao menjadi cara untuk menjaga keamanan anak serta pembawa keberuntungan.
***
Artikel Terkait
Bahan dan Cara Membuat Chui Kao So, Kue Kering Rasa Kacang Khas Perayaan Imlek
Makanan Khas Imlek yang Berbentuk Seperti Kura-Kura, Begini Cara Membuat Kue Ku
Resep Kue Mangkok Mekar Tanpa Oven, Bisa Disajikan saat Perayaan Imlek
Siapkan Koper! Jadwal Hari Libur dan Cuti Bersama Imlek 2023 Sudah Ditetapkan
Padahal Penting tapi 3 Persiapan Jelang Tahun Baru Imlek Ini Sudah Mulai Terlupakan, Apa Saja?
Dijamin Lezat! Inilah 5 Cara Menikmati Kue Keranjang Saat Imlek, Mulai dari Digoreng Hingga Jadi Isian Roti
30 Ucapan Menyambut Tahun Baru Imlek untuk Memberikan Doa dan Harapan Orang yang Kita Sayang
Mitos Atau Fakta? Turuh Hujan di Tahun Baru Imlek Akan Berlimpah Hoki, Ini Penjelasannya
Kumpulan Link Twibbon Hari Imlek 2023, Tinggal Unduh dan Bagikan ke Media Sosial
Pahami dan Kenali Sejarah Lampu Lampion yang Tak Pernah Absen di Perayaan Tahun Baru Imlek